Selasa, 04 Agustus 2009

Yin & Yang


Tao dan Khong Hu Cu yang mempunyai pemahaman filosofi yin yang atau dialektis yang kadang tidak dipahami oleh orang-orang yang selalu berpikir dikotomis

Apakah Dialektis itu?
Di dalam Tao / Khong Hu Cu, atau saya kelompokan dalam "Chinese Religion" memiliki filosofi dialektis. Yin=negatif dan Yang=positif, keduanya saling melengkapi, keduanya saling mengisi.Sesuatu yang terlalu "yin" tidaklah baik, begitu juga yang terlalu "yang", juga tidak baik. Seperti kita lihat dalam simbol Thai Kek tiap unsur haruslah ada penyeimbang.
Itulah keselarasan dengan alam. Hidup itu trus berputar sebagai suatu siklus yang boleh dikatakan abadi.

Sesuatu yang dianggap buruk itu akan baik bila di situasi dan kondisi yang tepat. Sebaliknya sesuatu yang dianggap baik akan menjadi buruk bila situasi dan kondisinya tidak tepat. Filosofi dialektis sangat tepat untuk diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

Apakah Dikotomis itu?
Filosofi Dikotomis yaitu cara berpikir yang hanya memandang hitam dan putih. Bahwa yang hitam itu selalu buruk. yang putih itu selalu baik. Beberapa agama diluar "chinese Religion" mengambil pemahaman filosofi ini.

Contohnya pemikiran dunia barat, yang memakai filosofi dikotomis dalam hal pembangunan infrastuktur kehidupan. Selalu memandang ini baik-itu buruk, tanpa mau memikir lagi arti/fungsi dari keburukan itu. Tidak memandang secara holistik (menyeluruh), tetapi memandang hanya dari satu sisi saja.

Jadinya ya..teknologi maju tetapi alamnya rusak. Penuh dengan polusi udara, laut, darat. Infrastukur yang mendukung perekonomian maju, tetapi moralnya mundur. Kadang orang terlalu memikirkan bagaimana meraih keuntungan dan kebutuhan sebanyak-banyaknya. tanpa mau belajar apa arti yang mereka sebut "ketidak beruntungan" itu.

Bukan berarti dikotomis itu buruk. Tetapi bagus untuk mengambil keputusan yang tegas (seperti dalam bidang teknis). Tetapi filosofi dikotomis harus sejajar dengan filosofi dialektis, sehingga dapat memecahkan masalah-masalah sulit di dunia ini dan tetap sejalan dengan Tao

Sabtu, 18 Juli 2009

Cleanup day Dojo Pontada

Sekitar 20 orang karateka Sorowako melakukan kegiatan pembersihan Dojo dan sekitarnya yang terletak diantara jalan Timur dan Maluku (Pontada Sorowako). kegiatan ini perlu dilakukan setiap bulannya agar Dojo kembanggan kita yang telah dirintis oleh para senior dengan susah payah bisa terus terjaga kebersihannya, tutur Nazar salah satu Simpei senior Sorowako dan juga sebagai motor kegiatan ini.

Sejak sekian lama Dojo tidak terurus dan kondisinya sangat memprihatinkan, itu dikarenakan sudah lama Dojo ini tidak ada kegiatan latihan karate dan gembok telah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. bersamaan dengan itu pula Simpai Arfah berinisiatif memasang gembok yang baru dengan harapan kebersihan Dojo bisa terus terjaga.

Saran Nazar kepada pengurus ranting Trakindo Haeruddin yang akrab dipanggil Cenk, supaya Dojo digunakan sebagai tempat latihan Karateka Ranting Trakindo yang di kenal dalam lingkunagan Perusahaan sebagai KOMBAT (Komunitas Olahraga Beladiri Trakindo) dengan harapan
Dojo bisa hidup kembali dan melahirkan karateka - karateka baru dilingkungan Dojo. (11 july 2009)

Kamis, 16 Juli 2009

20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi

  1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
  2. Tak ada serangan pertama pada karate.
  3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
  4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
  5. Semangat yang utama, teknik kemudian.
  6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
  7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
  8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
  9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
  10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
  11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
  12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
  13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
  14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
  15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
  16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
  17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
  18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
  19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
  20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari. gafur aldhy 7/15 Delete this post

Senin, 06 Juli 2009

Tekhnologi Motivasi & Tekhnologi Prestasi Berbasis Latihan Karate


Tekhnologi bukan hanya pada alat tapi sebuah system atau proses pencapaian.

Latar Belakang
Kita sering menghadapi mental putra/i kita yang beraneka ragam, seperti: nakal, penakut, malas, pemarah dsbnya.
Masalah mental pribadi manusia di Indonesia bukan lagi masalah kecil yang ada dalam setiap keluarga tapi adalah PR terbesar dengan skala NASIONAL. Karena penyakit korupsi sudah sangat luas penyebarannya di negeri ini. Sebuah WABAH NASIONAL. Institusi pendidikan maupun agama di ranah ini seolah "MANDUL"....

Diperlukan sebuah metode "GERAKAN BUDAYA UNGGUL" (GBU).
Gerakan yang efektif dan taktis untuk memangkas kemerosotan moral dan mental bangsa dengan pendekatan BUDAYA.

Kami dari Dojo RAJAWALI menawarkan sebuah konsep Innovasi pendidikan mental dan moral berbasis LATIHAN KARATE.

Beberapa pertanyaan mungkin langsung terlintas di kepala kita masing - masing, seperti:
1. Koq Karate untuk pendidikan moral dan mental?
2. Nanti malah pukul - pukulan atau tawuran?
3. Karate bukannya Budaya Jepang?
4. Dsbnya kan?

Sekilas tentang KARATE - DO
Karate-do berasal dari kata: kara yang berarti "kosong"; te yang berarti "tangan"; dan do yang berarti "jalan hidup".
Sehingga secara umum karate-do adalah "Jalan Hidup Tangan Kosong".

Apakah yang dimaksud dengan "Jalan Hidup Tangan Kosong" ini?
Maksudnya adalah: Bukan hanya berarti kaki dan tangan digunakan sebagai senjata tetapi juga bisa berarti: "Semua solusi dalam permasalahan yang kita hadapi harus dikosongkan dari kecurangan, keangkuhan, ketamak-an, kedengki-an dan semua sifat buruk yang mungkin kita miliki sebagai manusia pada umumnya".

Latihan Karate yang kami lakukan bukan mengajarkan untuk melawan orang lain karena bisa jadi penyebaran karate tidak akan pernah sampai ke Indonesia yang memiliki budaya saling mengasihi kepada sesama manusia dalam implentasi perdamaian dunia yang abadi (Cita - cita pada Pembukaan UUD '45).

Dalam Latihan Karate yang kami lakukan dalam waktu puluhan tahun di Indonesia, tetap berbasis pada budaya Indonesia yang MURNI & KONSEKWEN.
Seperti termaktub dalam JANJI KARATE yang Kami lakukan (Sebuah Metode INDOKTRINISASI dan Sebuah Tekhnologi Motivasi) :
- Sangup Menyempurnakan Kepribadian;
(Kepribadian yang berlandaskan pada PANCASILA & UUD '45 yang MURNI &
KONSEKWEN).
- Sanggup Patuh Pada Jalan Yang Benar;
(Jalan Yang Benar yang selalu diamanah oleh semua agama di INDONESIA)
- Sanggup Meningkatkan Daya Juang;
(Haram hukumnya PUTUS ASA)
- Sanggup Menjaga Sopan Santun;
(Sopan santun adalah KEHORMATAN yang harus selalu dilestarikan dan dijaga
selamanya, walau pada "SIAPAPUN YANG MEMBENCI KITA" sekalipun karena
bisa jadi DIA akan memberikan "pelajaran" yang takkan pernah kita dapatkan
dari GURU manapun di dunia ini)
- Sanggup Mengendalikan Diri.
(Mengendalikan diri sesuai fungsinya sebagai MANUSIA SEJATI yang memiliki
KESEMPURNAAN dari semua MAKHLUK ciptaan NYA)

ROH dalam Latihan Karate, Kami sebut dengan BuShiDo.
BuShiDo berasal dari kata: Bu yang berarti "Ksatria"; Shi yang berarti "Laki-laki"; dan Do yang berarti "jalan hidup".
Sehingga secara umum BuShiDo adalah "Jalan Hidup Laki - laki Ksatria".

Jalan Hidup Laki2 Ksatria adalah: "Selalu terilhami oleh pesan bijak ini, Kekerasan adalah Pilihan Terakhir setelah Akal Sehat Tidak Menghasilkan Apa - apa Lagi". Seorang Laki2 Ksatria yang mematri pesan ini, SUDAH PASTI tidak akan memilih KEKERASAN (Represif) dalam menyelesaikan semua permasalahan hidup yang dihadapinya karena Laki - Laki Ksatria diberikan KESEMPURNAAN oleh TUHAN dalam masalah AKAL.

Dalam Latihan Karate yang kami lakukan, kami selalu melatih baik pribadi pelatih maupun siswanya untuk terus menggrounded (mengosongkan) semua sifat2 buruk yang mungkin dimiliki oleh setiap manusia biasa dengan latihan fisik dari tahapan intensitas sangat rendah, rendah, Sedang, Tinggi sampai intensitas sangat tinggi untuk menuju ke TAK BERHINGGAAN.
Fase ke TAK BERHINGGAAN hanya bisa dijajaki oleh insan yang BENAR2 telah mengosongkan SIFAT BURUKnya (MALAS, TAKUT, DENGKI, TIDAK JUJUR, TAMAK, ANGKUH, Dsbnya).

Dalam Latihan Karate kami memakai Pengetahuan (Science) FISIKA TERAPAN dengan system yang kami sebut KIME'.
KIME' adalah sinergi system dari: Bentuk, Jangkauan Maksimal, FULL POWER, FULL SPEED, FOKUS, dan TIMING.
Operator dari KIME' ini kami sebut dengan TANDEN.
TANDEN adalah titik pusat ENERGI dari semua manusia dan juga titik lemah setiap manusia.
Jika kita bisa mengoperasikan TANDEN ini maka KIME' akan berjalan sesuai fungsinya.
Output dari KIME' ini dalam Karate adalah ONE BLOW DEATH, sehingga semua karateka harus sangat bijak dan arif dalam menggunakannya bahkan HARAM melakukan PENYERANGAN termasuk menendang kepada lawannya kecuali dalam pertandingan2 karate yang banyak kita saksikan. Karena pertandingan karate yang ada adalah murni SPORT dan Prestasi.

Output dari KIME' ini dalam dunia sekolah anak maupun dalam dunia profesi adalah PUNCAK - PUNCAK PRESTASI. KIME' adalah Tekhnologi Prestasi dalam KARATE-DO.

Selamat Mencoba....
Dan Kami menerima sharing tanya jawab dan diskusi dalam Forum ini...

Terimakasih...
Wassalam...

Ilham, DAN II AMURA Karate-do Indonesia (AKSI)
Dojo Rajawali-LANUD HALIM P,
d/a. Gedung GARDA Dirgantara III,
Dpn Lb. Buaya-Jakarta Timur
Setiap Senin - Kamis, Jam 19.00 - 20.30 WIB
021 - 9484.5062; 021-4477.3733
Email : dojorajawali@yahoo.co.id

Jumat, 03 Juli 2009

Wabup LepasTim Kejurnas Karate Inco (Palopo Pos/Fajar Grup, 18 Maret 2008)

Kontingen atlet karate Inkado PT.INCO yang akan berlaga di arena Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Inkado di Makassar, 20-23 Maret 2008, rencananya akan dilepas Wakil Bupati Lutim H.Saldy Mansyur SE, Selasa hari ini 18 Maret 2008 di Malili.

Rombongan Inkado Lutim itu berkekuatan 30 orang, terdiri 25 atlet dan 5 offical. Keikutsertaan Karateka Inco Luwu Timur pada Kejurnas Inkado, adalah prestasi tersendiri, mengingat hanya pengcab dari Kabupaten/Kota di Indonesia yang boleh ikut sebagai peserta dalam Kejurnas Inkado, berasal dari Korda masing-masing.

Di Tana Luwu sendiri, diwakili Inkado Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo. Pengecualiannya, kedua tim yang akan berlaga ditingkatan nasional itu karena prestasi mereka sebagai penyumbang atlet terbesar berskala nasional dan juga keseriusan pengcab yang jauh hari telah mempersiapkan diri untuk ikut Kejurnas, bagi Lutim ini merupakan moment yang kesekian kalinya mengikuti Kejurnas, pada kejuaraan dunia Sotokhan di Bali, beberapa tahun lalu PB Inkado juga mempercayakan tim khusus Luwu Timur membawakan tim sendiri.

Persiapan tim sudah dimulai sejak dua minggu lalu, dengan memusatkan TC Kampus di Dojo Sorowako.

Untuk Kejurnas Inkado kali ini, Tim Inco Lutim akan mengikuti semua kelas yang akan dipertandingkan dan menargetkan masuk lima besar secara nasional, target ini berdasarkan pengalaman pada kejurnas tahun lalu di Jakarta. Dimana, Luwu Timur pada waktu itu memperkuat Sulawesi Selatan B masuk lima besar.

Menurut Akbar Syam, pemegang dan III sekaligus pelatih, target yang diberikan pengurus kepada atlet tidak akan dijadikan beban walaupaun diakui target itu cukup berat. Pasalnya, beberapa atlet Bumi Batara Guru, semula diproyeksikan mendulang emas pada kelas senior, namun terpaksa mereka harus dilepas karena memperkuat Korda Sulsel. Meski begitu, pihaknya tetap akan berjuang meraih hasil terbaik.

Karateka yang menjadi tumpuan Lutim, diantaranya kategori junior, Inggrid dan beberapa atlet kelas kadet pemuda. Akbar yang dikenal dengan sebutan Simpae Koba menuturkan Lutim adalah ‘gudangnya’ atlet karate di Sulawesi Selatan. Dari dulu, Lutim salah satu daerah pemasok atlet karate terbesar di Sulsel, bersama Palopo.(aca/abk, Sumber : Palopo Pos. 18/03/08)